stay tune @ 'green' GrandSlam

stay tune @ 'green' GrandSlam
JUN 21 - JUL 4

Minggu, 30 Mei 2010

International Keroncong Festival #4 ( TARI KERONCONG)

|ditulis : Tuesday, April 14, 2009 at 1:59am|
ASAL USUL TARI KERONCONG "

Ketika 'Keroncong' yg dlm industri musik telah terpinggirkan==walupun puluhan tahun lalu sempat menjadi mainstream-'ngepop'==harus tapil megah-adiluhung shg pantas ter-'pusaka'-kan lewat IKF 2008 ini.

Untuk itu diperlukan upaya 'penyandingan-citra' (co-branding) dg karya seni lain-ikon kota solo-, yg hingga saat ini masih dipersepsikan bernilai 'adiluhung'.

Kami sbg pemrakarsa IKF-2008 berencana 'menyanding'kan Keroncong ini dg Keris, Batik dan Tari Kontemporer(Klasik). Melalui kolaborasi Keris&Batik dlm IKF2008 dihasilkan kain batik-tulis dg motif 'corak pamor keris' (Asal-usulnya akan saya ceritakan di notes lain). 


Kain Batik motif 'corak pamor' inilah yg kemudian dikenakan oleh penari2 'Tari Keroncong'. 
ISI-Surakarta tentu menjadi center-of-exelence untuk urusan seni (tari) di Solo. Oleh karena itu kami menghadap Ketua Jurusan Tari ISI-Surakarta, wkt itu pak Hadi Subagyo, menyampaikan maksud : hendaknya ISI-Surakarta sbg salah satu ikon budaya Kota Solo mendukung IKF 2008, suatu event yg akan menunjukan sejatinya 'potensi' seni&budaya di Solo, dalam hal ini soal 'tari'. Selain itu kami sampaikan, bahwa ada musik Indonesia yg belum memiliki tarian-nya, yaitu Keroncong, mengapa tidak ISI-Surakarta menciptakan 'Tari Keroncong' ini untuk Indonesia. Prakarsa ini mendapat sambutan yg antusias dari pak Hadi Subagyo, kemudian menugasi mas Eko'pece'Supriyanto dan mas Wahyu, untuk secara intensif mengolah gagasan penciptaan 'Tari Keroncong' ini.

Mas Eko'pece'Supriyanto&mas Wahyu demikian bersemangat untuk penciptaan 'Tari Keroncong' ini. Detail teknis bgmn penciptaan ini dilakukan tentu saya tdk bisa menyampaikan, namun kurang lebih Mas Eko&mas Wahyu melakukan riset soal Keroncong ini dan direncanakan beberapa alternatif 'tari keroncong' yg akan di seminarkan, dimana nanti diserahkan kepada 'stake holder' tari, mana yg akan terus dikembangkan untuk dibakukan sebagai 'Tari Keroncong'.

Akhirnya, krn keterbatasan dana, maka yg bisa ditampilkan dalam Pembukaan IKF2008, 4des2008, hanya 1 alternatif tarian yg disebut 'Tari Keroncong-Kota Solo'. Kesan saya, sbg orang yg pernah belajar tari (klasik), ragam gerak yg terdpt dlm tarian itu 'baru', 'dinamis', 'sedikit sensual', 'cukup rumit&susah', walaupun begitu dg mudah dan luwes dpt ditarikan oleh 8 penari pria&wanita andalan ISI-Surakarta. Kostum penari menggunakan kain batik motif 'corak pamor keris', pria pake celana panjang. Jadi berkesan Indonesia 'banget'.

Wah mestinya kalau mas Eko cerita filosopi dibalik penciptaan tari keroncong itu, bakal seru..............namun sayang, sejak pelaksanaan IKF itu kami tdk punya kesempatan bertemu, krn kesibukan Mas Eko akan lawatan2 ke luar-negerinya.

Penting unt diketahui, pd saat penampilan Keroncong itu banyak penontonpun kemudian berdecak kagum 'ruarrrrrr biasa'

Untuk mensosialisasikan Tari Keroncong, serta mendorong anak2 muda kembali mendengar Keroncong, kami berencana dalam tahun ini menyelenggarakan "Lomba Tari Keroncong" antar SMP&SMA, dg dasar ragam gerak Tari Keroncong yg ada pada 'Tari Keroncong Kota Solo' ciptaan Eko'pece'Supriyanto

Mungkinkah ada perusahaan yg akan men-sponsori mahasiswa ISI yg akan mengambil 'tugas akhir'nya tentang 'Tari Keroncong'? Shg dg demikian : "Lestarilah budaya Indonesia nan adiluhung"





Tidak ada komentar: