stay tune @ 'green' GrandSlam

stay tune @ 'green' GrandSlam
JUN 21 - JUL 4

Minggu, 30 Mei 2010

International Keroncong Festival #3

|ditulis : Thursday, April 2, 2009 at 1:07pm|


"Asal Usul Solo Kota Keroncong"

Kwartal pertama tahun 2007 datang pada radio saya keluarga Mbah Gesang. Berencana unt memberi 'hadiah istimewa' bagi sang Maestro pd ulang-tahunnya yg ke-90.
Tentu saja hal ini sangat 'menantang kreatifitas' unt disiapkan sesuatu yg benar2 'memorable' buat Mbah Gesang, sekaligus menyadarkan warga bangsa bahwa Gesang adalah aset-bangsa tak ternilai, telah menjadi 'duta' bangsa bahkan ketika RI belum terbentuk.



Mbah Gesang terlahir pada tanggal 1 Oktober 1917. Kalau 'puncak' acara itu dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2007, kurang optimal, karena saat itu ditengah bulan Ramadhan. Oleh karena itu saya berpikir, harus dicari waktu yang memiliki kaitan peristiwa Nasional, tapi berkait pula dengan kota Solo serta berkesan dinamis/semangat tinggi. Akhirnya kami tetapkan tanggal 9 September 2007, sebagai puncak acara Gesang 90 tahun. Mengingat itu Hari OlahRaga Nasional, dimana PON I diselenggarakan di Solo.
Untuk menguatkan kesan Nasional dan Sporty itu, kami tetapkan tempat penyelenggaraan event 'Konser Gesang Untuk Indonesia' di Stadion Sepakbola Manahan Solo, sebuah stadion yg sdh bertaraf Internasional, seperti mBah Gesang sendiri, asset Nasional yang bertaraf Internasi

Kehendak agar 'Konser Gesang Untuk Indonesia' itu 'menjangkau' berbagai kalangan, maka sebelum event itu diselenggarakan Lomba Baca Puisi 'Lirik lagu BengawanSolo' untuk tingkat TK&SD dan Lomba Orkes Keroncong untuk tingkat SMA, dimana pemenang2 lomba ini ditampilkan pada malam itu.
Selain itu, sajian musik dalam 'konser Gesang Untuk Indonesia' seluruhnya justru musik pop yg di orkestrasi oleh Solo Big Band.




Karena Gesang identik dengan Keroncong, maka di bagian akhir dari Konser Gesang Untuk Indonesia itu saya meminta Walikota Solo, Ir Joko Widodo, untuk mencanangkan 'Solo adalah Kota Keroncong' sebagai salah satu hadiah Ultah ke 90 kepada sang Maestro, selain hadiah lainnya berupa Jaminan Kesehatan Seumur Hidup sekelas VVIP yg diberikan tepat pada tanggal 1 Oktober 2007 di CityWalk Jl Slamet Riyadi. (Soal asal-usul pemikiran CityWalk akan saya tuliskan pada notes-fb yg lain)



Kembali pada 'Konser Gesang Untuk Indonesia', dengan demikian boleh juga kita sebut sebagai konser '90 menit menuju Solo Kota Keroncong', karena begitu Walikota mencanangkan SoloKotaKeroncong sajian di panggung ada kolaborasi orkestra dan orkes keroncong (inilah cikal bakal ide 'Grand Keroncong Orkestra' dari mas Mursid Hananto), mus Mulyadi&mbak Tuti Maryati bertindak sebagai penyanyi dengan restu dari bu Waljinah yg malam itu mendampingi mbah Gesang di podium penonton.



Tidak ada komentar: